Warga Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, baru-baru ini dikejutkan oleh penemuan puluhan ular piton raksasa yang bersarang di sebuah rumah terbengkalai selama 10 tahun. Rumah tersebut dulunya milik pasangan Teguh Slamet Raharjo dan Jujuk Juarsi, namun kini telah berubah menjadi sarang ular akibat kondisi yang gelap dan tidak terawat.
Menurut informasi yang didapat, rumah ini telah ditinggalkan selama bertahun-tahun, yang membuatnya menjadi tempat yang ideal bagi ular untuk bersarang. Warga sekitar mulai merasa khawatir setelah melihat banyaknya ular yang berkeliaran di sekitar rumah tersebut. Beberapa penduduk setempat bahkan melaporkan telah menangkap ular sanca kembang yang diduga berasal dari rumah kosong di sebelahnya.
Kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi di daerah tersebut. Sebelumnya, di Jalan Keramat Asem Raya, petugas juga menemukan 14 ekor ular sanca kembang yang bersarang di dalam sebuah rumah dua lantai yang sangat kotor dan rusak. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa kondisi rumah yang tidak terawat dapat menjadi magnet bagi hewan liar, terutama ular.
Pihak berwenang kini tengah melakukan tindakan untuk membersihkan lokasi dan mengamankan ular-ular tersebut. Mereka menghimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan melaporkan jika menemukan ular atau hewan liar lainnya di sekitar lingkungan mereka.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko yang ditimbulkan oleh hewan liar yang bersarang di area permukiman. Selain itu, menjaga kebersihan dan merawat lingkungan sekitar juga menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga rumah dan lingkungan agar tidak menjadi tempat tinggal bagi hewan liar. Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam merawat rumah dan lingkungan mereka, serta menjaga komunikasi dengan pihak berwenang untuk menangani masalah hewan liar.